Di zaman yang serba canggih seperti sekarang, ketika
globalisasi telah menghapus batas-batas negara, menyusup ke berbagai sektor
kehidupan. Merambat dari masalah-masalah sepele hingga masalah yang semakin
kompleks. Game online sebagai salah satu jenis hiburan terbaru, yang
menyediakan fitur-fitur dengan jumlahnya sangat beragam, menimbulkan fenomena
dan masalah terbaru bagi generasi ini. sebagai sarana hiburan, game online
memang tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah ketergantungan pada
aktivitas nge-games bagi sebagian orang.
Telah banyak penelitian yang dilakukan tentang pengaruh game
ini terhadap anak- anak. Dan tentunya memberikan hasil yang positif dan
negatif. Berikut informasi pengaruh game bagi anak menurut para peneliti yang telah dirangkum
dari beberapa sumber.
DAMPAK POSITIF
• Pertama, menurut
Salah seorang Menteri Sekretaris Kabinet di Inggris, Tom Watson, menyebutkan
bahwa dengan bermain video game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran,
konsentrasi, menjawab tantangan, dan beradaptasi terhadap perubahan di sekitar
mereka.
• Kedua, Menurut
beberapa peneliti dari University of Rochester, New York, Amerika Serikat yang
melakukan penelitian mengenai dampak positif game. Menurut mereka, Anak yang
bermain video game akan mengembangkan kemampuan dalam membaca dan matematika.
• Ketiga, Mark
Griffiths, seorang profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan
bahwa dengan bermain game dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian
dari rasa sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa perawatan,
misalnya seperti kemoterapi. Dengan bermain game, rasa sakit akan berkurang dan
tensi darah pun akan menurun.
• Keempat, Bermain
game juga baik untuk fisioterapi anak-anak yang mengalami cedera tangan.
Walaupun game dinyatakan dapat memberikan dampak positif
bagi anak, para ahli tetap menyarankan agar anak tetap tidak boleh berlama lama
dalam memainkan game.
Karena, juga dinyatakan dalam beberapa peneliti, bahwa
bermain game juga memberikan damapak negatif bagi Anak anak.
DAMPAK NEGATIF
• Pertama, Menurut
Profesor Psikologi Douglas A. Gentile, yang menjalankan Media Research Lab di
Iowa State University, Ames, Anak-anak kecanduan, depresi, gelisah, dan fobia
sosial akan semakin memburuk dan nilai sekolah mereka akan turun.
• Kedua, Douglas
juga menyebutkan menyebutkan kelamaan bermain video game menimbulkan risiko
anak terkena masalah konsentrasi dan hiperaktif dua kali lebih tinggi.
Sedangkan ketika mereka berhenti dari kecanduan, depresi, gelisah, dan fobia
sosial akan menjadi lebih baik.
• Ketiga, ada juga
pengaruh negatif untuk kehidupan sosial anak jika terlalu sering bermain games
apalagi game online, adalah waktu anak bersama teman dan keluarga menjadi
renggang karena pergaulan hanya di sekitar game online saja bukan di lingkungan
nyata.
• Keempat, Jika
terbiasa hanya berinteraksi dengan game membuat anak menjadi tertutup dan sulit
mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.
• Kelima, Aktivitas
game on-line merupakan akses terbanyak yang berbahaya bagi perkembangan anak
dan remaja setelah akses konten-konten pornografi. Jika konten pornografi, oleh
pemerintah dianggap berbahaya, maka games on-line merupakan akses yang legal,
bahkan beberapa penyedia layanan internet, menyediakan khusus untuk konten
khusus games on-line.
• Keenam,
ketergantungan pada aktivitas nge-games. Bahkan banyak anak, yang sengaja
menyisihkan uang jajan mereka demi bisa bermain games on-line. Ketergantungan
pada aktivitas nge-games, akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya
dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka. Bahkan banyak kasus yang
terlihat bahwa, ketergantungan pada aktivitas nge-games berlanjut pada usia
dewasa (masa kuliah). Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games,
akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman
sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di
pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan
lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
• Sebagian
pengguna games mengatakan bahwa, games bisa mengasah otak mereka, bagaimana
harus memecahkan masalah yang ada dalam games, dan meng-upgradekemampuan mereka
setiap hari, yang tidak semua orang bisa melakukannya. Pada dasarnya, kemahiran
dalam games hanya karena sering mengulang-ngulang, tidak ada sisi kemapuan yang
nyata yang bisa ditunjukkan dalam dunia nyata. Perlu diketahui bahwa, kita
hidup dalam dunia sosial yang nyata, bukan dalam dunia maya. Penyelesaian
masalah pada dunia maya, bahkan tidak bisa di praktekkan dalam dunis sosial
nyata. Keahlian dalam dunia nyata adalah sebuah kehidupan yang sebenarnya.
Dunia maya hanyalah sebagai sarana mempermudah dan sarana belajar, ataupun hanya
sebagai sekedar sebagai sarana hiburan, bukan sebagai focus utama dalam
kehidupan. Mungkin ini berbeda dengan teman-teman yang memang menjalankan
bisnis secara on-line. Yang benar adalah, bisa mengatur waktu antara aktivitas
nge-gamesdengan aktivitas dunia nyata. Jangan lari tinggalkan aktivitas dunia
nyata, yang merupakan tempat utama dalam bermain games.
•
Ketergantungan remaja pada aktivitas games on-line memerlukan perhatian
dari berbagai pihak, baik pemerintah, orang tua ataupun pengusaha yang bergerak
pada layanan internet. Jangan sampai keberadaan games on-line membuat generasi
ini tidak mempunyai kemampuan apa-apa, kecuali kemapuannya dalam bermain games.
• Jadi,
karena Game tidak sekedar memberikan pengaruh positif tetapi juga pengaruh
negatif, diperlukan peran orang tua dalam mendampingi dan mengawasi anak dalam
bermain game. Orang tua harus dapat memberikan penjelasan, nasihat dan
informasi yang baik tentang game yang dimainkan anak. Orang tua juga harus
mengontrol anak anak tentang batasan
waktu dalam bermain game agar tidak berlebihan dan menghindari pengaruh
negatifnya bagi anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar